Rabu, 13 Oktober 2010

Cara Kerja Tuhan

(Yoh 5:1-18)
Oleh:Joni Pardede
Pendahuluan
Semua manusia pasti mempunyai masalah tersendiri, begitu juga dengan kita anak-anak Tuhan. Masalah yang kita hadapi mungkin sakit yang tak kunjung sembuh, rumah tangga tidak harmonis, susahnya mencari pekerjaan, atau kita kehilangan orang2 yang kita kasihi. Kita mungkin sudah merasa jenuh dengan permasalahan yang kita hadapi tersebut. Karena tidak ada orang yang memperhatikan kita, tidak ada orang yang menolong kita, semua orang tidak mau tahu dengan kehidupan kita. Bahkan orang2 yang terdekat dengan kita pun tidak memperhatikan kita. Kita tahu bahwa Tuhan Yesus berkuasa melakukan banyak perkara di dalam kehidupan kita. Tetapi kita tidak mengalami kuasa itu. Kita berharap bahwa ada sebuah pertolongan yang dapat melepaskan kita dari permasalahan tersebut tetapi pertolongan tidak kunjung datang. Namun dibalik semua masalah yang kita hadapi, tahukah saudara bahwa Tuhan sudah menyediakan waktu yang terbaik untuk menolong kita. Saat ini kita akan belajar bagaimana cara kerja Tuhan di dalam melepaskan kita dari setiap permasalahan yang kita hadapi. Mari  bersama kita membuka Alkitab kita dari Injil Yohanes 5:1-18. Pada  bagian firman Tuhan ini ada dua pribadi yang akan pelajari bersama. Yang pertama adalah pribadi Tuhan Yesus.
Pribadi Tuhan Yesus yang dapat kita pelajari
            Tuhan Yesus adalah pribadi yang sangat mengerti dengan kehidupan kita. Dia selalu memperdulikan kita. Dia tidak pernah terlambat memberikan kita pertolongan. Dari pembacaan kita tadi kita dapat melihat bagaimana kepedulian Yesus akan penderitaan kita.  Kisah penyembuhan di kolam Betesda agak berbeda dengan kisah2 penyembuhan yang sering dilakukan oleh Tuhan Yesus. Mari kita melihat apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus:
Menawarkan kesembuhan (6-7)
            Di dalam bagian ini menceritakan situasi di kolam Betesda. Di kolam itu ada banyak orang sakit berkumpul untuk mencari kesembuhan. Karena sering ada Malaikat Tuhan yang menggoncang air kolam sesudah itu jika ada orang yang masuk ke dalam kolam maka dia akan sembuh. Diceritakan juga di situ ada seseorang yang sudah 38 tahun sakit. Dia seorang yang lumpuh. Dan karena kelumpuhannya itu, ia selalu gagal masuk ke dalam kolam jika ada Malaikat yang menggoncang air kolam itu. 38 tahun bukan waktu yang sebentar. Apalagi dalam kondisi sakit. Ditambah lagi dengan tidak ada orang yang mau peduli. Keluarganya sendiri pun tidak ada yang datang membantu. Yesus tahu betul apa yang paling dibutuhkan oleh orang lumpuh itu. Yesus tahu apa yang harus Dia lakukan. Dari sekian banyak orang sakit yang ada di tempat itu Yesus hanya datang dan menghampiri orang yang lumpuh itu dan kemudian menawarkan kesembuhan. Inilah merupakan bukti kepedulian Tuhan Yesus terhadap orang lumpuh itu. Biasanya ketika Tuhan Yesus menyembuhkan seseorang, maka orang yang sakit yang datang kepadaNya tetapi kali ini justru Tuhan Yesus yang datang dan menawarkan kesembuhan. Sungguh Dia sangat peduli dengan kehidupan kita.  Saudara yang dikasihi Tuhan pernahkah kita menyadari bahwa Tuhan sangat mengerti dan sangat...sangat peduli dengan permasalah kita. Pernahkah kita memikirkan bahwa ketika kita sedang menghadapi permasalah Tuhan Yesus datang menghampiri kita,memberikan jalan keluar dan melepaskan kita dari beban hidup yang begitu berat. Jangan kita hanya mendengar dari orang bahwa Tuhan Yesus itu berkuasa tetapi mari kita mengalami sendiri kuasa Allah dalam kehidupan kita.
Memberikan perintah yang tidak masuk akal (8)
            Sesudah Tuhan Yesus menawarkan kesembuhan kepada orang lumpuh itu, Dia kemudian memberikan suatu perintah yang tidak masuk akal. Apa perintahNya? Ada tiga perintah yang yang diberikan oleh Tuhan (8). 1.Bangunlah. 2. Angkatlah tilammu. 3. Berjalanlah. Ini merupakan perintah yang tidak masuk akal. Mengapa? Karena menyuruh orang yang sedang lumpuh bangun, mengangkat tilam, dan berjalan. Ini tidak mungkin dilakukan. Mungkin orang lumpuh ini mengatakan kalau Tuhan Yesus itu gila karena menyuruhnya berjalan padahal dia lumpuh. Tetapi tidak ada yang mustahil untuk Tuhan Yesus lakukan. Dia Allah yang berkuasa, Dia sanggup melakukan apa yang tidak dapat kita lakukan. Tetapi otak kita yang terbatas ini tidak dapat memahami kemahakuasaan Allah yang tidak terbatas itu. Pernahkah Tuhan menyuruh kita melakukan hal yang sepertinya tidak bisa kita lakukan atau pernahkah kita mempunyai pengalaman di mana Tuhan memerintahkan kita untuk melakukan hal yang tdk masuk akal seperti perintahNya kepada orang lumpuh itu. Tetapi apa yang kemudian terjadi? orang lumpuh itu melakukan apa yang Tuhan Yesus perintahkan dan mujizat terjadi. Ia disembuhkan, ia mengalami kuasa Allah. Saya mau katakan kepada kita bahwa Tuhan menjawab permasalahan kita dengan cara yang selama ini tidak pernah kita pikirkan. Tetapi ingat kita pun harus taat dengan apa yang Ia perintahkan.
Memperingatkan supaya tidak hidup lagi di dalam dosa (15)
            Setelah  orang lumpuh itu sembuh ia kemudian pergi. Tetapi ceritanya tidak berhenti sampai di situ. Ada masalah lain yang muncul. Apa masalahnya? Masalahnya adalah Yesus menyembuhkan orang lumpuh pada hari sabat. Hari sabat adalah hari di mana orang yahudi tidak bekerja. Itulah sebabnya mereka menegur orang lumpuh yang sedang memikul tilamnya. Tetapi orang lumpuh itu tidak mau dipersalahkan, ia mengatakan bahwa orang yang telah menyembuhkannya yang menyuruhnya memikul tilam. Dia tidak tahu kalau itu Tuhan Yesus. Tetapi ketika ia kembali bertemu dengan Tuhan Yesus di Bait Allah. Ia ditegur oleh Tuhan jangan lagi hidup di dalam dosa supaya tidak terjadi hal yang lebuh buruk lagi. Rupanya orang lumpuh ini sering melakukan dosa karena itu Tuhan Yesus menegurnya. Ketika kita sudah hidup di dalam Tuhan maka itu berarti kita membenci dosa, kita meninggalkan dosa. Karena dosa selalu mendatangkan keburukan bagi kita dan Tuhan tidak mau bersekutu dengan dosa. Itulah sebabnya Ia menegur orang lumpuh itu. Mari kita mengoreksi kehidupan kita apakah masih ada dosa yang kita lakukan atau apakah kita hidup di dalam dosa sehingga kita mengalami banyak hal yang buruk terjadi di dalam kehidupan kita. Jika masih ada dosa di dalam kehidupan kita maka tidak ada cara lain kita harus meninggalkannya.
Pribadi orang yang lumpuh
Kehilangan pengharapan (7)
            Orang lumpuh itu diceritakan sudah mengalami sakit selama 38 tahun. Secara manusia sangatlah wajar jika ia putus asa dengan keadaannya. Ketika ada Malaikat yang datang untuk menggoncang air kolam orang2 sakit yang ada di situ lebih dahulu masuk ke dalam kolam sehingga ia selalu tidak berhasil. Saya berpikir  pasti ia berteriak minta tolong dengan orang2 yang ada di sekitar untuk menurunkannya ke dalam kolam tetapi ia tidak dipedulikan. Dengan kondisi yang demikian ia mulai kehilangan pengharapan. Sangat sulit bagi dirinya untuk bersaing dengan orang2 sakit yang lainnya karena ia lumpuh. Ketika Tuhan Yesus menghampirinya dan menawarkan kesembuhan ia menjawab bahwa tidak ada orang yang menurunkannya ke dalam kolam. Ia hanya berpikir bahwa hanya dengan turun ke dalam kolam yang sudah digoncangkan oleh Malaikat itu ia dapat sembuh. Ia tidak tahu jika Tuhan Yesus berkuasa, itulah sebabnya ia menjawab bahwa tidak ada yang menurunkannya. Seringkali di dalam kehidupan ini kita pun berpikir bahwa hanya cara yang sering kita lihat yang dapat menyelesaikan masalah kita. Kita lupa jika kita mempunyai Allah yang hidup, Allah yang berkuasa, Allah yang sangat mengerti dengan keadaan kita, Allah yang sanggup menyelesaikan segala perkara di dalam kehidupan kita. Sehingga kita menjadi orang yang tidak mempunyai pengharapan lagi. Mari kita menggantungkan harapan kita hanya kepada Tuhan Yesus saja.
Tidak tahu berterimakasih (10-11)
            Ketika ia sudah sembuh, ia tidak mengucapkan syukur kepada Allah, ia kemudian berjalan dan  bertemu dengan orang Yahudi. Orang2 yahudi bertanya kepadanya mengapa ia memikul tilamnya pada hari sabat. Seakan tidak mau dipersalahkan ia mengatakan bahwa orang yang sudah menyembuhkannyalah yang menyuruhnya mengangkat tilam. Ia takut dengan orang Yahudi. Sehingga ia mempersalahkan Tuhan Yesus yang telah menyuruhnya mengangkat tilam. Bahkan ia tidak mengenal Tuhan Yesus, dan ia tidak berterima kasih untuk kesembuhan yang telah terjadi pada dirinya. Biasanya di dalam kisah penyembuhan yang sering dilakukan oleh Tuhan Yesus, orang yang sudah mendapat kesembuhan mengikut Dia, memuliakan Dia, bahkan tidak jarang bersaksi kepada orang lain atas karya penyembuhan yang telah dikerjakan Tuhan di dalam hidupnya sehingga mereka bersukacita. Orang lumpuh ini sama sekali tidak menunjukkan rasa terima kasihnya kepada Tuhan. Hal ini sering terjadi di dalam kehidupan kita. Ketika kita menerima berkat Tuhan, kita lupa untuk bersyukur, kita melupakan Tuhan. Ketika kita menghadapi masalah kita katakan jika masalah saya selesai saya akan setia beribadah, setia melayani, setia memberi persembahan. Tetapi ketika Tuhan menyelesaikan masalah kita, kita lupa pada janji yang pernah kita buat di hadapan Tuhan. Hendaknya di dalam segala sesuatu yang telah kita terima dari Tuhan kita patut mengucap syukur.
Memiliki kerohanian buruk (12-15)
            Mengapa orang lumpuh itu tidak tahu berterima kasih, itu dilatarbelakangi dengan kehidupan kerohaniannya yang buruk. Pada waktu itu Yesus sudah dikenal oleh banyak orang karena banyak mujizat yang dibuatNya termasuk di dalam mengadakan penyembuhan, pengajaran2Nya yang sangat menggugah hati orang banyak. Tetapi ia tidak tahu akan hal itu. Sehingga ketika ia ditanyai oleh orang Yahudi ia tidak tahu siapa yang telah menyembuhkannya. Ketika ia kembali bertemu dengan Tuhan Yesus, Tuhan Yesus menegurnya supaya ia tidak berbuat dosa lagi sehingga tidak terjadi hal yang lebih buruk lagi dalam kehidupannya. Bpk/i dan saudara sekalian salah satu penyebab mengapa kita  tidak mengalami kuasa Tuhan adalah karena dosa. Di dalam kita Yesaya 59:1-2 dikatakan bahwa yang menjadi pemisah antara kita dengan Allah adalah karena dosa dan pelanggaran kita. Mari kita melihat kehidupan kerohanian kita. Apakah kerohanian kita bertumbuh dengan baik? Apakah setiap hari kita beri makanan rohani yaitu firman Tuhan? Mari kita sama2 mengoreksi kehidupan kerohanian kita.
Kesimpulan
            Tuhan Yesus sangat mengasihi hidup kita, Ia tahu kapan waktunya menolong kita, ia tidak pernah meninggalkan kita, dan ia berkuasa melepaskan kita dari setiap beban hidup yang kita alami. Ia akan memberikan jalan keluar ketika kita menghadapi permasalahan dengan cara yang sungguh heran dan ajaib. Ia mau kita taat kepada firmanNya, Ia mau kita meninggalkan dosa kita.Tuhan Yesus memberkati kita semua. Siapkah kita mengikuti apa yang dikehendaki oleh Allah???Tuhan memberkati.Amin.





Senin, 11 Oktober 2010

Kepedulian Tuhan Atas Dukacita

Lukas 7:11-17 
Pendahuluan
            Kita tidak dapat menyangkali  satu fakta yaitu betapa sulitnya hidup di dalam dunia ini. Pencobaan, masalah, serta dukacita itu seakan tidak pernah terpisah dari kehidupan kita. Kadang di saat kita sedang dalam kebahagiaan, dukacita datang mengambil kebahagiaan kita. Bahkan tidak jarang kita harus berpisah dengan orang yang sangat berarti di dalam hidup kita dengan cara yang sangat menyakitkan.  Mungkin ada anggota keluarga kita yang meninggal dengan tiba-tiba, sehingga kita merasa sangat kehilangan. Di dalam situasi seperti wajar jika kita jatuh di dalam kesedihan yang mendalam, wajar jika airmata terus mengalir karena itu semua ungkapan hati dan perasaan atas apa peristiwa yang memilukan terjadi dalam hidup kita. Di tengah dukacita yang kita alami, saya mau memberikan kepada kita semua bahwa ada satu pribadi yang selalu bersama dengan kita, menguatkan kita, bahkan selalu memberikan penghiburan. Diala Tuhan Yesus Allah yang sangat memperdulikan penderitaan umat manusia.
            Dari pembacaan   Firman Tuhan hari ini kita akan melihat bagaimana figur dari Tuhan Yesus. Sebagai Allah yang menjadi manusia Ia sangat dikagumi banyak orang, sehingga kemana pun Ia pergi orang banyak pasti berbondong-bondong datang untuk mendengarkan ajaran-Nya dan melihat mujizat-mujizat yang sering Ia lakukan.  Ada juga orang yang datang untuk mendapatkan kesembuhan. Ketika Tuhan Yesus tiba di Nain ada seorang janda yang sedang berada dalam suasana dukacita yang mendalam karena anaknya yang sangat ia kasihi meninggal. Melihat kejadian ini apakah yang dilakukan oleh Tuhan Yesus??? Setidak ada tiga hal yang dilakukan oleh Tuhan Yesus sebagai wujud kepedulian-Nya terhadap penderitaan manusia. Marika kita lihat satu persatu.

Memiliki hati yang penuh belas  kasihan.ay 13.
            Ketika melihat bagaimana kesedihan janda di Nain yang ditinggalkan anak tercintanya, hati Tuhan Yesus tersentuh. Bagi janda tersebut anak satu-satunya itu merupakan milikinya yang paling berharga. Ia sudah kehilangan suaminya, dan sudah pasti itu membuat sangat kehilangan. Bukan hanya kehilangan seorang suami tetapi juga kehilangan seorang menghidupi ia dan anaknya. Pasti itu sangat menyakitkan. Dan sekarang anak tercinta juga dipanggil oleh Tuhan dalam kematian. Kesedihan yang ia rasakan pasti sangat mendalam. Mungkin ia merasa lebih baik jika ia juga mati daripada terus-menerus mengalami dukacita yang datang beruntun menimpa hidupnya.  Di dalam perjalanan menuju ke pemakaman anaknya orang banyak pun turut serta dan yang mereka dapat melihat bagaimana kesedihan yang dirasakan oleh si janda yang malang. Saya yakin mereka juga ikut menghibur dan memberikan dukungan untuk janda tersebut. Tetapi ini hanya sebatas apa yang mereka dapat lakukan.
            Saudara yang dikasihi oleh Tuhan, di dalam situasi dukacita yang mendalam ini Tuhan Yesus hadir dan Ia pun terharu menyaksikan betapa malangnya hidup si janda karena ditinggal anak tercinta. Alkitab mencatata di ayat yang ke-13 bahwa hati Tuhan Yesus tergerak oleh karena belas kasihan-Nya akan penderitaan dan kesedihan yang dialami oleh si janda. Ayat ini menjadi penghiburan bagi setiap kita bahwa ketika kita mengalami penderitaan, dukacita dan berbagai macam beban dan kesulitan hidup Tuhan Yesus setia memperhatikan kita. Dia tidak pernah meninggalkan kita di dalam apa pun yang kita alami. Dia tidak pernah membiarkan kita berjalan sendirian. Di dalam Ibrani 5:15 dikatakan bahwa Tuhan Yesus adalah imam yang turut merasakan kelemahan hidup kita. Sungguh kita mengucap syukur mempunyai Allah yang setia, Allah penuh kasih, Allah yang pedulia, Allah yang berbelas kasihan dengan penderitaan kita. Dengan pemahaman ini membawa kita pada satu keyakinan untuk terus mempercayakan diri sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan. Mari kita terus mengandalkan Tuhan di dalam setiap permasalahan yang kita hadapi.

Memberikan penghiburan.ay 13.
            Saya yakin dengan pasti bahwa ketika janda tersebut mengiringi orang banyak yang membawa jenasah anaknya itu ke pemakaman, ia juga dihibur oleh orang-orang yang menyaksikan kesedihan yang dialaminya. Bahkan kita sendiri juga ketika melihat saudara kita berada di dalam dukacita, kita pasti melakukan hal yang sama yaitu memberika dukungan dan kata-kata penghiburan. Dan setidaknya orang mengalami dukacita merasa bahwa dirinya ternyata tidak sendiri. Masih ada orang yang dapat ikut merasakan apa yang dialaminya. Tetapi sekarang bagaimana perasaan kita jika Tuhan Yesus sendiri datang dan hadir lalu Ia juga memberikan kata-kata penghiburan. Apa yang kita rasakan??? Pasti kita merasa senang. Demikian juga dengan janda yang ditinggal anaknya. Tuhan Yesus memberikan penghiburan dengan berkata “jangan takut” (ayat 13). Ketika Tuhan yang mengatakan jangan takut berarti masih ada harapan dan pasti akan selalu ada jalan bersama Tuhan. Dia yang menciptakan kita. Dia tahu cara yang paling baik untuk melepaskan kita dari berbagai permasalahan dan beban hidup. Jangan takut juga berbicara mengenai Allah mahakuasa, sehingga dengan pemahaman ini membuat kita dapat memperoleh ketenangan dan rasa aman menjalani hidup di dunia yang penuh penderitaan seperti yang kita hadapi sekarang ini.
            Saudara apa yang kita hadapi sekarang??? Ekonomi, keluarga, pekerjaan, pendidikan, sakit-penyakit serahkan semuanya ke dalam tangan Tuhan. Jangan takut itu janji-Nya bagi setiap kita. Ketika kita berjalan bersaman dengan Tuhan, di situ beban hidup kita menjadi ringan. Dia akan memampukan kita menghadapi setiap permasalahan dan beban hidup. Janganlah kita terus berada di dalam ketakutan, tetapi serahkan ketakutan itu ke dalam tangan Tuhan.

Menolong dengan kuasaNya.ay 14.
            Salah satu hal yang membuat Tuhan Yesus begitu dikenal orang banyak adalah Dia berkuasa melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh guru mana pun yang pernah ada. Kuasa yang Dia punyai seringkali ia gunakan untuk menyembuhkan orang sakit, membuat berbagai macam mujizat. Melihat kenyataan ini, kita tidak boleh melupakan satu hal yang sangat penting bahwa Yesus adalah Allah sendiri yang menjelma menjadi manusia. Itulah sebabnya banyak hal-hal yang hanya dapat dilakukan oleh Allah Yesus juga dapat melakukannya karena Dia Allah yang mahakuasa.
            Di awal kita sudah melihat bagaimana belas kasihan Yesus terhadap si janda yang malang itu, Yesus juga memberikan penghiburan secara pribadi dan sekarang tibalah kita pada satu hal yang sangat menarik dari kejadian ini yaitu: Yesus membangkitkan anak yang sudah meninggal. Karena Dia Allah yang mahakuasa, Dia cukup memberi perintah saja kepada anak yang sudah meninggal dan hasilnya anak yang sudah siap untuk dimakamkan ternyata mendengar apa yang Tuhan Yesus katakan dan dia bangkit dari kematiannya. Mujizat membangkitkan anak di Nain ini mirip dengan ketika Tuhan Yesus membangkitkan Lazarus yang sudah meninggal beberapa hari dan sudah berada di dalam kubur (Yoh 11). Tuhan Yesus cukup memberi perintah dan Lazarus juga bangkit dari kematiannya. Kuasa yang dimiliki Tuhan Yesus tidak dapat ditandingi oleh siapapun. Kuasa itu ada di dalam perkataan-Nya, yaitu firman-Nya.
            Saudara betapa kita menjadi orang yang sangat berbahagia oleh karena mempunyai Allah yang hidup, Allah yang berkuasa, Allah yang sanggup melepaskan segala permasalah hidup kita. Pemahaman ini hendaknya semakin menuntun hidup kita untuk terus berserah pada pimpinan Tuhan. Oleh karena itu jangan ada keraguan untuk mengikut Tuhan Yesus. Jadikan Dia sebagai Tuhan  di dalam hidup kita dan Ia akan menolong kita dengan kuasa-Nya.

Hasil dari tindakan Tuhan Yesus adalah Allah dimuliakan.ay 16-17
            Setiap hal yang Yesus lakukan hanya untuk satu tujuan yaitu memuliakan Allah. Ketika Ia sudah membangkitkan anak yang sudah meninggal, orang2orang yang menyaksikan peristiwa tersebut terheran-heran, kaget, takut,  dan yang pasti mereka meyakini bahwa Allah sekarang melawat umat-Nya (ayat 16). Peristiwa itu membuat nama Yesus menjadi sangat terkenal di daerah Yudea dan sekitanya (ayat 17).
            Saudara yang dikasihi Tuhan, di dalam setiap tindakan yang kita lakukan apakah Allah sudah dimuliakan??? Sudahkah orang yang melihat tindakan kita juga memuliakan Allah???sudahkan kita menjadi berkat bagi lingkungan di mana kita berada??? Ingat bahwa panggilan kita adalah menjadi garam dan terang dunia. Sudahkah garam yang ada pada kita berfungsi dengan baik???Sudahkah terang yang kita punyai bersinar dengan baik atau malah padam??? Kiranya kita semua mengoreksi diri secara pribadi, merenungkan akan panggilan kita sebagai pembawa kasih Allah bagi dunia yang sedang terluka seperti saat saat ini. Tuhan memberkati. Soli Deo Gloria.