(1 Raja-Raja 17:1-6)
Pendahuluan
Tahun 2009 dunia dikagetkan dengan krisis global yang datang dari Amerika Serikat. Imbasnya hampir semua bidang kehidupan terkenan dampak dari krisis tersebut. Krisis yang terjadi menimbulkan gelombang PHK yang sangat,,,banyak pabrik dan perusahaan yang tutup sehingga banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Dan satu hal yang tidak dapat kita pungkiri adalah bertambahnya angka kejahatan dan tindakan kriminal.
Melihat setiap peristiwa yang sudah terjadi, saya memberikan satu kesimpulan bahwa ini merupakan disiplin dari Tuhan atas segala macam dosa yang diperbuat oleh umat manusia yang semakin hari semakin bertambah jahat. Di beberapa Negara yang notabenenya Negara Kristen seperti Belanda, Prancis, Jerman, Inggris, dan juga Amerika Serikat terjadi penurunan moral yang sangat drastis. Seks bebas adalah kehidupan yang sudah biasa, dan sekarang sudah disahkannya pernikahan homoseksual. Kekristenan mengalami penurunan, di dunia barat banyak gereja yang kosong dan akhirnya dijadikan museum. Kita mengamini Firman Tuhan bahwa setiap ada dosa maka di situ ada penghukumam inilah yang namanya keadilan. Seperti yang saya katakan di awal bahwa krisis yang terjadi sekarang adalah penghukuman Tuhan atas dosa umat manusia. Jika kita melihat kembali apa yang pernah terjadi dengan penghukuman Allah atas dosa Sodom-Gomora, Nuh dengan air bah. Itu semua penghukuman atas dosa..
Di dalam teks yang 1 Raja-Raja 17:1-5 terjadi peristiwa yaitu kemarau panjang melanda Kerajaan Israel. Pada masa itu yang menjadi raja adalah Ahab. Di dalam masa pemerintahannya bangsa Israel jatuh ke dalam berbagai macam dosa. Penyembahan berhala terjadi di mana-mana sehingga bangsa Israel semakin jauh dari Tuhan. Mereka terus melakukan perbuatan yang sangat dibenci Tuhan. Ahablah yang membawa mereka untuk menyembah berhala. Melihat dosa yang diperbuat bangsa Israel, maka Tuhan mengutus Elia untuk menemui Ahab untuk menyatakan penghukuman atas dosa yang mereka perbuat. Elia langsung menjatuhkan vonis bahwa tidak akan terjadi hujan kecuali Elia mengatakannya. Maka terjadi kemarau panjang yang lamanya kira-kira tiga tahun setengah dan sudah bisa ditebak terjadilah krisis air. Dalam kesempatan ini saya ingin mengajak kita semua untuk merenungkan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita bahkan di saat situasi paling sulit sekalipun. Oleh karena itu kita akan merenungkan satu tema yaitu pemeliharaan Allah di saat sulit. Bukti-bukti pemeliharaan Allah yaitu:
Menyediakan tempat berlindung (ayat 1-3)
Saat kemarau terjadi sudah pasti krisis air. Kita dapat membayangkan bagaimana situasi di Timur Tengah yang sebagian besar adalah padang pasir. Udara pasti sangat panas, tanaman layu dan akhirnya mati demikian juga dengan binatang karena tidak memperoleh makanan. Ini merupakan masa yang sangat sukar. Karena kemarau yang terjadi lamanya tiga tahun setengah, suatu masa yang cukup lama. Situasi seperti ini bukan hanya kekurangan air, tetapi juga bahan makanan. Kalaupun ada makanan bagaimana cara mengolahnya jika tidak air. Kita mungkin mampu bertahan beberapa hari tanpa makan, tetapi sulit untuk bertahan jika tanpa air. Air adalah unsur yang vital bagi kehidupan manusia.
Ketika terjadi kemarau, biasanya juga dibarengi dengan datangnya berbagai jenis penyakit. Di tengah situasi yang demikan Elia sang nabi Tuhan pasti sangat menderita. Apakah Tuhan membiarkan Elia menderita??? Tidak. Justru di tengah situasi yang demikian Allah menyuruh Elia untuk pergi ke tepi sungai Kerit (ayat 3). Mengapa Tuhan menyuruh pergi ke tepi sungai??? Jawaban sederhana yaitu supaya Elia tidak kesulitan air. Tetapi lebih dari itu Allah ingin menyatakan kuasa pemeliharaan-Nya. Singkat cerita Elia pun pergi ke tempat yang Tuhan suruh. Di tepi sungai Kerit untuk sementara Elia tidak kekurangan air karena tinggal di tepi sungai dan sudah pasti airnya cukup banyak.
Apa kesulitan yang kita alami sekarang???Masih mampukah kita terus hidup di dalam Tuhan, beriman kepada Tuhan. Kita harus meyakini bahwa Tuhan tidak pernah kekurangan cara untuk menolong orang-orang yang Dia kasihi yaitu saudara dan saya. Ingatlah selalu akan janji-Nya bahwa Dia tidak pernah meninggalkan kita berjalan sendirian. Dia Allah yang Immanuel, Allah yang selalu beserta dengan kita. Kapanpun dan dimanapun kita berada. Dia akan menuntun kita ke tempat perteduhan seperti yang sudah Ia lakukan terhadap Elia. Marilah kita menyerahkan hidup kepada Allah dan hidup mengandalkan Dia.
Mencukupkan segala kebutuhan (ayat 4)
Masa kemarau panjang yang dihadapi Elia tidak hanya menimbulkan kesulitan air tetapi juga makanan. Jika kita baca ayat selanjutnya diceritakan bahwa saking lamanya kemarau air di sungai Kerit menjadi kering. Elia yang kini tinggal di tepi sungai kerit tentu membutuhkan makanan. Tetapi darimana ia harus mendapatkan makanan??? Saudara masalah makanan Elia itu menjadi urusan Tuhan. Pada akhirnya kita dapat melihat bagaimana cara Tuhan mencukupkan kebutuhan Elia. Sungguh sangat ajaib. Yaitu dengan memakai burung gagak untuk membawa roti dan daging. Bagian ini kita lihat di pembahasan selanjutnya.
Saudara saya yakin bahwa kita pun seringkali mengalami berbagai macam tantangan dan kesulitan hidup. Mungkin sekarang kita bergumul dengan keluarga, ekonomi yang semakin susah, pekerjaan, atau pun tantangan lain yang datang silih berganti. Satu-satunya sandaran kita adalah hanya pada Tuhan saja. Jikalau dulu Elia mengalami masa yang cukup sukar ditolong Tuhan, maka Tuhan yang sama pun akan menolong kita dari berbagai macam beban dan pergumulan yang sekarang kita hadapi. Milikilah hubungan yang akrab dengan Tuhan sehingga kita dapat menemukan apa yang Tuhan mau kita lakukan. Dia Allah yang kita sembah adalah Yehova Jire Allah yang selalu senantiasa mencukupi kebutuhan hidup kita. Jika kita mempunyai dosa yang belum dibereskan segera bereskan supaya tidak menjadi penghalang berkat Tuhan bagi hidup kita.
Saya ingin menceritaka satu peristiwa tentang seorang pendeta di China yang dipenjara selama beberapa tahun. Karena banyak penganiayaan terhadap orang-orang Kristen di China, maka banyak di antara mereka yang ditangkap. Dan yang paling diburu adalah para pendeta. Ada seorang pendeta yang ditangkap kemudian dipenjarakan. Di dalam penjara dia tidak diberi makan. Tetapi di dalam keadaan yang demikian ia terus berdoa meminta pertolongan Tuhan. Ketika ia sudah sangat menderita kelaparan di dalam penjara, ia terus meyakini bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkannya. Di penjara tempat ia berada banyak tikus yang sering mengambil makanan di gudang dan melewati penjara di mana ia berada. Satu malam ketika tikus itu lewat dengan membawa roti, tiba-tiba roti yang sedang digigitnya terjatuh persis di depan si pendeta. Malam kedua juga terjadi hal yang sama, malam ketiga juga terjadi bahkan sampai berbulan-bulan. Roti yang jatuh itu kemudian dimakan oleh si pendeta sehingga ia tidak mati kelaparan. Dan hal itu menimbulkan rasa heran dari para penjaga. Saudara saya meyakini bahwa ini salah satu cara Tuhan menjaga hambanya dari kelaparan.
Pernahkah kita merasa kekurangan di dalam hidup kita??? Atau pernahkah kita mengalami kesulitan hidup tetapi justru Allah berkarya secara nyata. Sehingga kita terlepas dari kesulitan hidup yang kita alami. Mari kita terus bersandar kepada Allah dan percayalah bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita.
Menolong dengan cara yang ajaib (ayat 5-6)
Di depan kita sudah membahas bahwa di dalam kondisi kemarau panjang Elia tidak kekurangan air. Sekarang kita akanm melihat bagaimana cara Tuhan mencukupkan makanannya. Sebagai Allah yang mahakuasa, Allah menolong Elia dengan cara yang sangat ajaib yaitu melalui burung gagak yang membawa daging dan roti. Setiap pagi dan petang (ayat 6). Ada sesuatu yang sangat menarik terjadi pada burung gagak. Pertama burung gagak adalah jenis burung yang dianggap haram, tetapi justru Allah memakainya untuk memelihara Elia. Kedua, burung gagak adalah jenis burung yang memakan daging, tetapi sekarang malah membawa daging untuk dimakan oleh Elia. Ketika saya merenungkan ini, sungguh membuat saya kagum akan kebesaran Allah, dengan cara yang Ia kerjakan ketika menolong Elia. Cara kerja tidak bisa kita selami. Timbul satu pertanyaan yang juga mengapa Elia mengalami pertolongan yang sangat ajaib??? Jawabannya adalah karena Elia taat pada semua yang Tuhan ia kerjakan (ayat 5).
Kembali pada pertolongan ajaib yang dialami Elia, ini memberitahukan kepada kita bahwa Tuhan tidak pernah kekurangan cara di dalam menolong kita. Dunia ini milik Tuhan termasuk hidup kita. Hanya untuk mencukupi kebutuhan dari setiap hamba-Nya itu kecil buat Tuhan. Saya tidak tahu kesulitan yang saudara alami, tetapi satu hal yang saya yakini bahwa Tuhan tidak pernah kekurangan cara untuk menolong saudara dari beban hidup. Kiranya pemeliharaan yang telah Allah lakukan terhadap Elia dapat menghibur setiap kita. Jangan pernah ragu untuk mempercaya Tuhan Yesus, karena Dia adalah Allah yang hidup, yang selalu memperhatikan setiap anak-anak-Nya. Sungguh kita adalah orang-orang yang berbahagia karena dijaga, dipelihara, dan selalu disertai Tuhan. Kiranya Tuhan memberkati saudara sekalian, Soli De Gloria.