Senin, 11 Oktober 2010

Kepedulian Tuhan Atas Dukacita

Lukas 7:11-17 
Pendahuluan
            Kita tidak dapat menyangkali  satu fakta yaitu betapa sulitnya hidup di dalam dunia ini. Pencobaan, masalah, serta dukacita itu seakan tidak pernah terpisah dari kehidupan kita. Kadang di saat kita sedang dalam kebahagiaan, dukacita datang mengambil kebahagiaan kita. Bahkan tidak jarang kita harus berpisah dengan orang yang sangat berarti di dalam hidup kita dengan cara yang sangat menyakitkan.  Mungkin ada anggota keluarga kita yang meninggal dengan tiba-tiba, sehingga kita merasa sangat kehilangan. Di dalam situasi seperti wajar jika kita jatuh di dalam kesedihan yang mendalam, wajar jika airmata terus mengalir karena itu semua ungkapan hati dan perasaan atas apa peristiwa yang memilukan terjadi dalam hidup kita. Di tengah dukacita yang kita alami, saya mau memberikan kepada kita semua bahwa ada satu pribadi yang selalu bersama dengan kita, menguatkan kita, bahkan selalu memberikan penghiburan. Diala Tuhan Yesus Allah yang sangat memperdulikan penderitaan umat manusia.
            Dari pembacaan   Firman Tuhan hari ini kita akan melihat bagaimana figur dari Tuhan Yesus. Sebagai Allah yang menjadi manusia Ia sangat dikagumi banyak orang, sehingga kemana pun Ia pergi orang banyak pasti berbondong-bondong datang untuk mendengarkan ajaran-Nya dan melihat mujizat-mujizat yang sering Ia lakukan.  Ada juga orang yang datang untuk mendapatkan kesembuhan. Ketika Tuhan Yesus tiba di Nain ada seorang janda yang sedang berada dalam suasana dukacita yang mendalam karena anaknya yang sangat ia kasihi meninggal. Melihat kejadian ini apakah yang dilakukan oleh Tuhan Yesus??? Setidak ada tiga hal yang dilakukan oleh Tuhan Yesus sebagai wujud kepedulian-Nya terhadap penderitaan manusia. Marika kita lihat satu persatu.

Memiliki hati yang penuh belas  kasihan.ay 13.
            Ketika melihat bagaimana kesedihan janda di Nain yang ditinggalkan anak tercintanya, hati Tuhan Yesus tersentuh. Bagi janda tersebut anak satu-satunya itu merupakan milikinya yang paling berharga. Ia sudah kehilangan suaminya, dan sudah pasti itu membuat sangat kehilangan. Bukan hanya kehilangan seorang suami tetapi juga kehilangan seorang menghidupi ia dan anaknya. Pasti itu sangat menyakitkan. Dan sekarang anak tercinta juga dipanggil oleh Tuhan dalam kematian. Kesedihan yang ia rasakan pasti sangat mendalam. Mungkin ia merasa lebih baik jika ia juga mati daripada terus-menerus mengalami dukacita yang datang beruntun menimpa hidupnya.  Di dalam perjalanan menuju ke pemakaman anaknya orang banyak pun turut serta dan yang mereka dapat melihat bagaimana kesedihan yang dirasakan oleh si janda yang malang. Saya yakin mereka juga ikut menghibur dan memberikan dukungan untuk janda tersebut. Tetapi ini hanya sebatas apa yang mereka dapat lakukan.
            Saudara yang dikasihi oleh Tuhan, di dalam situasi dukacita yang mendalam ini Tuhan Yesus hadir dan Ia pun terharu menyaksikan betapa malangnya hidup si janda karena ditinggal anak tercinta. Alkitab mencatata di ayat yang ke-13 bahwa hati Tuhan Yesus tergerak oleh karena belas kasihan-Nya akan penderitaan dan kesedihan yang dialami oleh si janda. Ayat ini menjadi penghiburan bagi setiap kita bahwa ketika kita mengalami penderitaan, dukacita dan berbagai macam beban dan kesulitan hidup Tuhan Yesus setia memperhatikan kita. Dia tidak pernah meninggalkan kita di dalam apa pun yang kita alami. Dia tidak pernah membiarkan kita berjalan sendirian. Di dalam Ibrani 5:15 dikatakan bahwa Tuhan Yesus adalah imam yang turut merasakan kelemahan hidup kita. Sungguh kita mengucap syukur mempunyai Allah yang setia, Allah penuh kasih, Allah yang pedulia, Allah yang berbelas kasihan dengan penderitaan kita. Dengan pemahaman ini membawa kita pada satu keyakinan untuk terus mempercayakan diri sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan. Mari kita terus mengandalkan Tuhan di dalam setiap permasalahan yang kita hadapi.

Memberikan penghiburan.ay 13.
            Saya yakin dengan pasti bahwa ketika janda tersebut mengiringi orang banyak yang membawa jenasah anaknya itu ke pemakaman, ia juga dihibur oleh orang-orang yang menyaksikan kesedihan yang dialaminya. Bahkan kita sendiri juga ketika melihat saudara kita berada di dalam dukacita, kita pasti melakukan hal yang sama yaitu memberika dukungan dan kata-kata penghiburan. Dan setidaknya orang mengalami dukacita merasa bahwa dirinya ternyata tidak sendiri. Masih ada orang yang dapat ikut merasakan apa yang dialaminya. Tetapi sekarang bagaimana perasaan kita jika Tuhan Yesus sendiri datang dan hadir lalu Ia juga memberikan kata-kata penghiburan. Apa yang kita rasakan??? Pasti kita merasa senang. Demikian juga dengan janda yang ditinggal anaknya. Tuhan Yesus memberikan penghiburan dengan berkata “jangan takut” (ayat 13). Ketika Tuhan yang mengatakan jangan takut berarti masih ada harapan dan pasti akan selalu ada jalan bersama Tuhan. Dia yang menciptakan kita. Dia tahu cara yang paling baik untuk melepaskan kita dari berbagai permasalahan dan beban hidup. Jangan takut juga berbicara mengenai Allah mahakuasa, sehingga dengan pemahaman ini membuat kita dapat memperoleh ketenangan dan rasa aman menjalani hidup di dunia yang penuh penderitaan seperti yang kita hadapi sekarang ini.
            Saudara apa yang kita hadapi sekarang??? Ekonomi, keluarga, pekerjaan, pendidikan, sakit-penyakit serahkan semuanya ke dalam tangan Tuhan. Jangan takut itu janji-Nya bagi setiap kita. Ketika kita berjalan bersaman dengan Tuhan, di situ beban hidup kita menjadi ringan. Dia akan memampukan kita menghadapi setiap permasalahan dan beban hidup. Janganlah kita terus berada di dalam ketakutan, tetapi serahkan ketakutan itu ke dalam tangan Tuhan.

Menolong dengan kuasaNya.ay 14.
            Salah satu hal yang membuat Tuhan Yesus begitu dikenal orang banyak adalah Dia berkuasa melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh guru mana pun yang pernah ada. Kuasa yang Dia punyai seringkali ia gunakan untuk menyembuhkan orang sakit, membuat berbagai macam mujizat. Melihat kenyataan ini, kita tidak boleh melupakan satu hal yang sangat penting bahwa Yesus adalah Allah sendiri yang menjelma menjadi manusia. Itulah sebabnya banyak hal-hal yang hanya dapat dilakukan oleh Allah Yesus juga dapat melakukannya karena Dia Allah yang mahakuasa.
            Di awal kita sudah melihat bagaimana belas kasihan Yesus terhadap si janda yang malang itu, Yesus juga memberikan penghiburan secara pribadi dan sekarang tibalah kita pada satu hal yang sangat menarik dari kejadian ini yaitu: Yesus membangkitkan anak yang sudah meninggal. Karena Dia Allah yang mahakuasa, Dia cukup memberi perintah saja kepada anak yang sudah meninggal dan hasilnya anak yang sudah siap untuk dimakamkan ternyata mendengar apa yang Tuhan Yesus katakan dan dia bangkit dari kematiannya. Mujizat membangkitkan anak di Nain ini mirip dengan ketika Tuhan Yesus membangkitkan Lazarus yang sudah meninggal beberapa hari dan sudah berada di dalam kubur (Yoh 11). Tuhan Yesus cukup memberi perintah dan Lazarus juga bangkit dari kematiannya. Kuasa yang dimiliki Tuhan Yesus tidak dapat ditandingi oleh siapapun. Kuasa itu ada di dalam perkataan-Nya, yaitu firman-Nya.
            Saudara betapa kita menjadi orang yang sangat berbahagia oleh karena mempunyai Allah yang hidup, Allah yang berkuasa, Allah yang sanggup melepaskan segala permasalah hidup kita. Pemahaman ini hendaknya semakin menuntun hidup kita untuk terus berserah pada pimpinan Tuhan. Oleh karena itu jangan ada keraguan untuk mengikut Tuhan Yesus. Jadikan Dia sebagai Tuhan  di dalam hidup kita dan Ia akan menolong kita dengan kuasa-Nya.

Hasil dari tindakan Tuhan Yesus adalah Allah dimuliakan.ay 16-17
            Setiap hal yang Yesus lakukan hanya untuk satu tujuan yaitu memuliakan Allah. Ketika Ia sudah membangkitkan anak yang sudah meninggal, orang2orang yang menyaksikan peristiwa tersebut terheran-heran, kaget, takut,  dan yang pasti mereka meyakini bahwa Allah sekarang melawat umat-Nya (ayat 16). Peristiwa itu membuat nama Yesus menjadi sangat terkenal di daerah Yudea dan sekitanya (ayat 17).
            Saudara yang dikasihi Tuhan, di dalam setiap tindakan yang kita lakukan apakah Allah sudah dimuliakan??? Sudahkah orang yang melihat tindakan kita juga memuliakan Allah???sudahkan kita menjadi berkat bagi lingkungan di mana kita berada??? Ingat bahwa panggilan kita adalah menjadi garam dan terang dunia. Sudahkah garam yang ada pada kita berfungsi dengan baik???Sudahkah terang yang kita punyai bersinar dengan baik atau malah padam??? Kiranya kita semua mengoreksi diri secara pribadi, merenungkan akan panggilan kita sebagai pembawa kasih Allah bagi dunia yang sedang terluka seperti saat saat ini. Tuhan memberkati. Soli Deo Gloria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar