Rabu, 29 September 2010

Musuh Iman Kristen

(Hakim-Hakim 15:1-20

Pendahuluan
Menjadi seorang murid Tuhan bukan berati kita hidup aman dan tanpa perubahan. Ada banyak hal yang harus dikikis dari kehidupan kita. Ketika kita ingin bertumbuh dalam kerohanian kita,ada hal yang merintangi kita. Perintang itulah yang saya sebut sebagai musuh iman. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kita akan berbicara mengenai musuh iman. Mungkin kita berkata, “aneh iman kok punya musuh.” Di dalam Alkitab ada seorang tokoh yang dari kandungan sudah menjadi nazir Allah. Nazir berarti orang yang membaktikan diri untuk pelayanan kepada Tuhan, kadang-kadang untuk sementara waktu, kadang-kadang untuk semur hidup. Ia tidak boleh memangkas rambutnya atau meminum air anggur (Mis Bil 6, Hakim-hakim 13:5). Siapakah nazir Allah itu??? Dia adalah Simson. Tetapi dalam kehidupannya sebagai seorang nazir Allah dia mempunyai banyak musuh iman yang justru menghancurkan hidupnya. Apakah musuh iman itu??? Untuk melihatnya mari kita membuka Alkitab kita dari Hakim-Hakim 15:1-20. Di dalam bagian ini ada lima musuh iman yang menyerang kehidupan Simson. Mari kita lihat satu-persatu:

1.Tidak menghargai panggilan Tuhan (p 14)
Simson adalah seorang anak yang sudah menjadi nazir Allah semenjak dari dalam kandungan. Awalnya ibunya adalah seorang perempuan mandul. Tetapi kemudian Tuhan membuka kandungannya dan lahirlah Simson. Bahkan hal itu diberitahukan oleh malaikat Tuhan kepadanya. Ibunya begitu menjaga diri dari hal yang menajiskan ketika masih mengandung Simson. sebagai seorang nazir Allah Simson diberi sesuatu yang istimewa yaitu kekuatan fisik,itu diberikan melalui perjanjian dengan Malaikat Tuhan. Di dalam perjaniian itu dikatakan bahwa kepalanya tidak boleh kena pisau cukur atau dengan kata lain rambutnya tidak boleh dipotong. Kalau itu dilanggar maka kekuatannya akan hilang.Kita dapat memastikan bahwa Simson dibesarkan dengan didikan rohani yang cukup baik. Tetapi walaupun demikian ketika dia dewasa kehidupannya sama sekali tidak mencerminkan kalau dirinya adalah seorang nazir Allah. Dia sudah beberapa kali melanggar hal yang tidak boleh dilakukan seperti: a.menjamah bangkai (14:8)di dalam kitab Imamat orang Israel tidak diperbolehkan untuk menjamah bangkai. Simson telah melangar itu ketika dia menjamah bangkai singa yang dibunuh. itu adalah hal yang najis.b.meminum anggur (sering mengadakan pesta) ini jelas tidak boleh dilakukan oleh nazir Allah.c.Berhubungan seks dengan pelacur. Kehidupan Simson sama sekali tidak mencerminkan panggilannya sebagai nazir Allah. Saudara bagaimana dengan kehidupan kita. Kita adalah orang yang dipanggil oleh Tuhan untuk masuk ke dalam keselamatan yang sudah Ia kerjakan melalui kematian Tuhan Yesus di kayu salib. Kematian-Nya yang membenarkan hidup kita yang berdosa untuk kembali kepada Allah. Sebagai orang Kristen kita dituntut untuk hidup bertanggung jawab untuk setiap perbuatan, perkataan, sikap, juga pikiran kita. Mari kita memeriksa hidup kita sudah seberapa jauh kita menghargai panggilan kita sebagai Anak Tuhan.
2.Hidup egois/tidak mampu mengontrol emosi(14:1-3)
Ketika dia pergi ke Timna,dia tertarik dengan seorang perempuan Filistin dan ingin mengambilnya menjadi istrinya. Padahal orang Israel tidak boleh menikah dengan bangsa nyang tidak mengenal Allah. Orang tuanya sudah memperingatkannya tetapi Simson tidak peduli. Dia egois,apa yang menjadi keinginannya harus dipenuhi apa pun caranya, apa pun resikonya. yang penting dia puas. Simson tidak mampu mengontrol emosi.Segala tindakannya didasarkan dengan kekerasan. Kekuatan fisik yang dia punyai dia gunakan sesuka hatinya untuk kepuasan dirinya sendiri. Saudara kita mengaku diri kita sebagai anak Tuhan. Tetapi mulut kita sering mengeluarkan kata-kata kotor, makian atau tangan dan kaki kita mudah melayang. Pantaskah sifat yang demikian keluar dari hidup kita. Mungkin juga secara sadar atau pun tidak kita sering memperlakukan orang lain secara tidak manusiawi. Kita selalu menuntut hak tetapi kewajiban kita lalaikan. Padahal hal dan kewajiban harus dijalankan dengan seimbang. Ketika Socrates ditanya oleh temannya mengapa dia begitu banyak mempunyai murid-murid yang setia. Socrates mengatakan bahwa dia menyeleksi setiap orang yang datang dan inigin menjadi muridnya.Caranya adalah menyuruh dia pergi ke kolam untuk melihat apa yang ada di sana. Kalau orang kembali dengan mengatakan dia melihat ikan yang sedang berenang maka dia akan diterima, tetapi kalau dia kembali dengan mengatakan dia melihat bayangannya sendiri dia akan ditolak sebagai murid, karena dia sudah mulai menampakkan keegoisan dirinya. Mari kita mengontrol emosi kita, kita mengoreksi diri kita apakah orang-orang yang disekeliling kita itu melihat kita sebagai penghuni Sorga atau penghuni neraka. Buah-buah Roh harus keluar dari kehidupan kita, karena itu merupakan salah satu tanda kita bertumbuh di dalam iman.

3.Bersifat kekanak-kanakan(15:1-5)
Ketika istrinya perempuan Timna itu diberikan ayahnya kepada orang lain,Simson kembali mengumbar emosinya. Dia membakar ladang orang Filistin dengan memakai anjing hutan yang ekornya diikat dengan obor yang menyala. Bukankah perilaku ini adalah tindakan anak-anak. Begitu juga ketika dia memberi teka-teki siapa yang bisa menjawab akan dikasih hadiah.habis melakukan itu dia bersembunyi. Dan ketika dia didatangi oleh orang Yehuda dia menjawab seperti mereka memperlakukan aku demikian juga aku memperlakukan mereka. sifat kekanak-kanakan terus dia perlihatkan dalam hidupnya. Saudara bagaimana dengan kehidupan kita. Sudahkah kita meninggalkan sifat kekanak-kanakan kita Bukankah kita sering bertindak seperti anak-anak. Ketika disakiti pasti langsung membalas, melihat banyak aturan di tempat kerja atau di sekolah kita cendrung untuk memprotes dan ingin keluar, melihat orang lain berhasil kita iri. Saudara sifat kekanak-kanakan itu dapat menghambat pertumbuhan rohani kita. Kita bukan anak-anak lagi. Kita tidak minum susu lagi tetapi makanan keras. Saudara mari kita tinggalkan sifat kekanak-kanakan yang ada pada kita

4.Menyalahkan Tuhan (15:8)
Simson tidak pernah bersyukur dengan apa yang telah Tuhan berikan kepadanya.Segala tindakannya tidak didasarkan atas pertimbangan. Ketika dia selesai mengalahkan orang Filistin dia memprotes Tuhan dengan mengatakan “Masakan aku akan mati kehausan dan jatuh ke dalam tangan orang-orang yang tidak bersunat itu”. Hanya karena haus Simson menyalahkan Tuhan. Dia ragu akan pemeliharaan Allah dalm hidupnya. Bukankah hal yang sama sering kita lakukan dalam hidup kita. Ketika kita mengalami hal yang tidak menyenangkan di hidup, pekerjaan, rumah tangga, kita memprotes Tuhan. Kita sering mengatakan Tuhan seharusnya tidak begini. Ini adalah suatu tindakan yang salah. Ketika ditempatkan di tempat yang tidak mengenakkan, penuh kesulitan, ketika rekan –rekan kerja adalah orang yang tidak kita senangi kita katakan Tuhan salah menempatkan saya di tempat seperti ini. Saudara siapakah diri kita sehingga kita berani memprotes Tuhan. Kalau kita menyadari diri kita, siapakah kita di hadapan Tuhan. Kita adalah orang yang tidak layak, hidup kita begitu tercela, tetapi oleh karena kemurahanNya Dia masih berkenan mengangkat kita menjadi anak-anakNya. Ini merupakan suatu anugrah yang sungguh luar biasa. Marilah kita belajar untuk mengucap syukur atas apa yang telah Tuhan buat di dalam kehidupan kita.

5.Mengumbar hawa nafsu(16)
Simson tidak mampu mengendalikan hawa nafsunya. Dia memuaskan hasratnya dengan para pelacur. Ini adalah tindakan yang sangat tidak patut dilakukan oleh seorang nazir Allah. Dapat kita katakan bahwa yang menghancurkan kehidupan Simson adalah ketidak mampuannya untuk mengendalikan hawa nafsunya. Beberapa kali dia menghampiri pelacur. Sampai akhirnya dia bertekuk lutut di hadapan Delila.sesuai dengan namanya Delila yang berarti genit demikian jugalah orangnya. Saudara Simson yang memiliki kekuatan fisik yang luar biasa kini menyerah di tangan seorang perempuan. Ketika Delila merengek-rengek di hadapannya agar dia memberitahukan kelemahannya dikatakan bahwa simson tidak dapat lagi menahan hatinya,sehingga ia mau mati rasanya (16:16). Simson terlena dengan air mata Delila hatinya luluh. Padahal ribuan orang dia bisa kalahkan hanya dalam sekejap saja kini seorang perempuan yang menangis dia tidak bisa mengatasinya. Ada begitu banyak orang hebat yang jatuh karena tidak mampu mengendalikan hawa nafsunya. Bahkan dikalangan rohaniwan pun sering terjebak dalam hal yang sama, yang pernah dialami oleh Simson. Begitu juga dengan Raja Daud, Salomo jatuh dalam hal yang sama. Bagaimana dengan kehidupan kita mampukah kita mengendalikan diri dari segala godaan yang menerpa kita atau malah kita terlena sehingga kita terjatuh. Sudahkah kita mampu mengendalikan diri kita???
Saudara kita telah melihat ada lima musuh iman yang sering menyerang kehidupan kita sebagai hamba Tuhan. Mari kita mengoreksi diri kita berapa banyak dari kelima musuh iman itu yang ada pada diri kita. Apakah kita punya 1,2,3 atau kita punya semuanya. Saya akan menutup renungan kita dengan suatu cerita. Suatu hari ada benih benalu yang berkata kepada pohon mangga”saya kuatir bahwa angin akan membawaku terbang jauh, bolehkan aku tinggal di bawah kulit-kulit rantingmu?Supaya aku dapat berlindung dengan aman. Tinggallah dengan aman sahut pohon mangga. Pohon mangga tidak tahu jika tanunya yang kecil itu ternyata amat bahaya. Benalu itu kemudian mulai menancapkan akarnya di bawah kulit pohon mangga itu. Akhirnya pohon mangga mulai kesakitan. Dia berkata apa yang kau lakukkan benalu menjawab aku hanya benih kecil yang kau ijinkan tinggal di rantingmu yang kuat.lama-kelamaan Benalu itu semakin berkembang. Pohon mangga itu berkata menyinggirlah dariku. Benalu itu berkata kita sudah tumbuh bersama saya tidak bisa meninggalkanmu lagi,saya akan membunuhmu jika lepas darimu. Pohon mangga berusaha menggoyangkan rantingnya agar benalu itu lepas,tetapi usahanya sia-sia saja.Benaluitu tumbuh semakin kuat. Daun pohon mangga itu mulai menguning,kemudian layu dan akhirnya mati. Demikian juga dengan kehidupan iman kita. Kalau kita memberikan kesempatan kepada musuh iman untuk menancapkan akarnya dalamkehidupan kita,maka benih itu akan berkembang menjadi besar dan mematikan rohani kita. Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar